Farmakologika : Jurnal Farmasi https://jfarma.org/index.php/farmakologika <div id="cover JPT"><img style="margin: 0px 20px 0px 0px; float: left; max-width: 212px; max-height: 300px;" src="http://jfarma.org/public/journals/1/cover_issue_2_en_US.png" alt="JPT"></div> <pre>Title : Farmakologika Jurnal Farmasi Website : <a href="https://jfarma.org/index.php/farmakologika">https://jfarma.org/index.php/farmakologika</a> ISSN : 2599-1558 (online), 1907-7378 (print) DOI Prefix : 10.56730 Subject : Learning, Teacher and Student in Education Frequency : Twice A Year Language : Indonesia (id) Citation : Google Scholar Archive : Archive RJI OAI : -</pre> <div align="justify"> <div>Farmakologika Jurnal Farmasi is an Electronic Journal which contains the results of research and literature related to the field of education.<br>Farmakologika Jurnal Farmasi is an National peer-reviewed journal dedicated to the exchange of high quality research in all aspects of education and teaching. The published journal state-of-art papers in fundamental theory, experiments and simulation, as well as applications, with a systematic proposed method, sufficient review on previous works, expanded discussion and concise conclusion. As our commitment to advancement of education and teaching, the Farmakologika Jurnal Farmasi follows an open access policy that is available online without any subscription.</div> <p>&nbsp;</p> <p>Manuscript submission will be FREE OF CHARGE SUBMISSION for each article</p> <div><a href="https://drive.google.com/open?id=1KoXZcp9ZzC7Ym3cOez_jJUze_MaLjow_" target="_blank" rel="noopener">DOWNLOAD ARTICLE TEMPLATE</a></div> <p><strong>Indexing by:</strong></p> <p><img src="/public/site/images/admin/Google.png" width="285" height="81"></p> </div> Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Pelita Mas Palu Sulawesi Tengah en-US Farmakologika : Jurnal Farmasi 1907-7378 Kajian Penggunaan Obat Penderita Diabetes Melitus Pada Pasien Geriatri Rawat Inap RSU Anutapura Palu https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/504 <p>Hiperglikemia adalah suatu kondisi medis berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal yang menjadi karakteristik beberapa penyakit terutama diabetes melitus di samping berbagai kondisi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis dan golongan obat antidiabetes yang digunakan penderita diabetes melitus tipe 2 pada pasien geriatri dan ada beberapa komplikasi yang terkait seperti hipertensi, jantung, lambung dan pneomunia terkait dengan rasionalitas penggunaan obat meliputi tepat obat, tepat indikasi dan tepat dosis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara prospektif periode Januari – April 2022 di instalasi rawat inap RSU Anutapura Palu. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian terhadap 36 pasien menunjukkan penggunaan jenis dan golongan pada antidiabetes yaitu novorapid dan levemir golongan insulin sebanyak 29 (53,7%) dan adapun perbandingan berdasarkan komplikasi untuk Dm + Hipertensi 23 orang (64 %), Dm + Jantung 2 orang (6%), Dm + Lambung 4 orang (11%) dan Dm + Pneumonia 7 orang (19%) dari beberapa komplikasi&nbsp; tersebut sebagai komplikasi terbanyak adalah hipertensi dan obat yang paling banyak digunakan pada komplikasi hipertensi yaitu amlodipin golongan calcium channel blocker (CCB) sebanyak 15 (33%). Kajian penggunaan obat antihipertensi pada pasien diabetes melitus tipe 2 berdasarkan tepat obat yaitu 100%, tepat indikasi 100%, dan tepat dosis 100%.</p> Sri Sartina ##submission.copyrightStatement## 2024-03-13 2024-03-13 20 1 1 15 10.56730/farmakologika.v20i1.504 PENETAPAN METABOLIT SEKUNDER DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN MIANA SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VIS https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/543 <p>Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, kadar total metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan yang terkandung pada ekstrak etanol daun miana (<em>Coleus atropurpureus </em>Benth). Metabolit sekunder dari tumbuhan berperan sebagai antioksidan, antikanker, antibiotik, dan bisa menghambat efek karsinogenik. Penetapan kadar total metabolit sekunder secara spektrofotometri UV-Vis dan pengujian antioksidan dengan metode DPPH. Hasil uji analisis secara kualitatif ekstrak etanol daun miana (<em>Coleus atropurpureus</em> Benth) terkandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan polifenol. Nilai rata-rata yang didapatkan kadar total metabolit sekunder senyawa flavonoid 0,2673% b/b, saponin 0,5510% b/b, tanin 0,9152% b/b dan alkaloid 12,66% b/b. Hasil pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun miana (<em>Coleus atropurpureus </em>Benth) dan kuersertin sebagai pembanding mempunyai aktivitas antioksidan terhadap DPPH, hasil rata-rata IC<sub>50 </sub>56,96 ppm dan kuersertin IC<sub>50 </sub>17,20 ppm, tergolong antioksidan kuat.</p> Natasya Aurelia Tobondo ##submission.copyrightStatement## 2024-03-13 2024-03-13 20 1 16 30 10.56730/farmakologika.v20i1.543 EFEK EKSTRAK DAUN MATOA TERHADAP KADAR KREATININ DAN UREUM TIKUS PUTIH JANTAN DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/544 <p>Ginjal merupakan organ utama untuk membuang produk sisa metabolisme yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh, bila fungsi ginjal rusak atau terganggu maka kadar ureum dan kreatinin meningkat. Peningkatan kadar kreatinin dan ureum disebabkan adanya kerusakan pada filtrasi glomerulus. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder, efek ekstrak etanol daun matoa dan dosis yang memberikan efek terhadap kadar kreatinin dan ureum&nbsp; pada tikus putih jantan. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan menggunakan metode <em>post test randomized controled group design.</em> Sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 ekor tikus, kelompok I kontrol normal; kelompok II; kontrol negatif diberikan STZ 40 mg/kg BB secara i.p, dan kelompok eksperimen masing–masing diberi ekstrak etanol daun matoa dengan dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 300 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun matoa mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, steroid&nbsp; dan tanin. Ekstrak etanol daun matoa pada dosis 300 mg/kg BB merupakan dosis yang efektif dalam menurunkan kadar kreatinin dan ureum dengan rerata kratinin 0,48 mg/dl dan ureum 16,40 mg/dl.</p> Nur Ainun Mointi ##submission.copyrightStatement## 2024-03-13 2024-03-13 20 1 31 44 10.56730/farmakologika.v20i1.544 UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SAWO MANILA TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS PUTIH JANTAN https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/131 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun sawo manila (<em>manilkara zapota</em> (L) P.Royen),dan efek ekstrak etanol daun sawo manila terhadap regenerasi sel ginjal pada tikus putih jantan diabetes yang diinduksi streptozotocin.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan menggunakan hewan uji sebanyak 25 ekor tikus putih jantan dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih jantan dengan rincian kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif yang diberikan suspensi Na-CMC 0,5%, dan kelompok III, IV,V, sebagai kelompok uji diberikan ekstrak etanol daun sawo manila dengan masing-masing dosis 100 mg/kg BB,200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB.Gambaran tingkat kerusakan histopatologi ginjal diamati dengan pewarnaan HE menggunakan mikroskop Olympus Cx-21 perbesaran 400x. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun sawo manila yaitu flavonoid,alkaloid,saponin,steroid dan tanin.Pemberian ekstrak etanol daun sawo manila pada dosis 200 mg/kg BB mampu memberikan pengaruh terhadap regenerasi sel ginjal tikus putih jantan diabetes.</p> Nur Raodatul Jana Joni Tandi Niluh Puspita Dewi ##submission.copyrightStatement## 2024-03-13 2024-03-13 20 1 45 55 10.56730/farmakologika.v20i1.131 KAJIAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GASTROENTEROLOGI DI RUANG RAWAT INAP RSUD ANUTAPURA PALU SULAWESI TENGAH TAHUN 2022 https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/625 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Gastroenterology is a branch of medical science dealing with diseases of the stomach, bile ducts and liver, throat, small intestine, large intestine and rectum, pancreas, gallbladder. This research aims to identify the characteristics of drug use that are compatible with the classification of each disease in Gastroenterology sufferers and to identify patterns of drug use in Gastroenterology sufferers based on the right drug, right dose, and right in the inpatient room of Anutapura General Hospital, Palu, Central Sulawesi. This research used a non-experimental observational method which was carried out prospectively from July to September 2022 and the research results were presented descriptively. The illustration-taking method in this study was purposive sampling, i.e. taking illustrations that fulfilled the count of 30 patients. The results of the study proved that the use of drugs in gastroenterology patients in hospitalized patients originated in the H2 receptor antagonists namely ranitidine by 53.3%, calcium-channel blockers were amlodipine by 13.3%, antacids were 6.7%, protectors were sucralfate by 3.3%, PPI were omeprazole, lansoprazole, and pantoprazole by 40.0%, the most widely used type of antiobiotic drug was Cefixime by 10.0%. Based on the right aspect of the drug, the right dose and the right patient, it shows 100%. In totality the assessment of drug use in Gastroenterology patients at Anutapura Hospital, Palu, Central Sulawesi.</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Drug Use, Patients, Gastroenterology, Hospitalization.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Gastroenterologi ialah salah satu cabang ilmu medis tentang masalah penyakit lambung, saluran empedu serta hati, tenggorokan, usus kecil, usus besar serta rektum, pankreas, kantong empedu. Riset ini bertujuan buat mengenali ciri pemakaian obat cocok dengan klasifikasi tiap- tiap penyakit pada penderita Gastroenterologi serta buat mengenali pola pemakaian obat pada penderita Gastroenterologi bersumber pada tepat obat, tepat dosis, serta tepat pasien di ruang rawat inap RSUD Anutapura Palu Sulawesi Tengah. Riset ini memakai tata cara non eksperimental observasional yang dikerjakan secara prospektif dari bulan Juli- September 2022 serta hasil riset disajikan secara deskriptif. Metode pengambilan ilustrasi dalam riset ini merupakan purposive sampling ialah pengambilan ilustrasi yang penuhi kriteria sebanyak 30 penderita. Hasil riset membuktikan kalau pemakaian obat pada pengidap gastroenterologi pada penderita rawat inap bersumber pada kalangan Antagonis H2 reseptor merupakan ranitidin sebesar 53. 3%, calcium- channel blockers merupakan amlodipine sebesar 13. 3%, antacid 6. 7%, protektan merupakan sucralfat sebesar 3. 3%, PPI ialah omeprazole, lansoprazole, serta pantoprazole sebesar 40. 0%, tipe obat antiobiotik yang sangat banyak digunakan merupakan Cefixime sebesar 10. 0%. Bersumber pada aspek tepat obat, tepat dosis serta tepat pasien &nbsp;menampilkan 100%. Secara totalitas penilaian pemakaian obat penderita Gastroenterologi di RSUD Anutapura Palu Sulawesi Tengah.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Penggunaan Obat, Pasien, Gastroenterologi, Rawat Inap.</p> Siti Khadijah ##submission.copyrightStatement## 2024-03-13 2024-03-13 20 1 56 68 10.56730/farmakologika.v20i1.625 KAJIAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PASCA BEDAH ORTOPEDI (FRAKTUR) DI UPT.RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/597 <p>Fraktur merupakan patahan yang terjadi didalam kontinuitas struktural tulang. Hal ini tidak lebih dari sebuah retakan, suatu pengisutan, atau pecahnya korteks; lebih sering disebut sebagai patahan yang sempurna. Fragmen tulang yang dihasilkan mungkin akan berada di tempatnya atau keluar dari tempatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Penggunaan Obat Pada Pasien Pasca Bedah Ortopedi (Fraktur) di UPT.Rumah Sakit Umum Daerah Undata. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional dimana data dikumpul secara retrospektif yang didasarkan pada data rekam medis pasien fraktur dengan massa mengobatan januari 2021- desember 2021 yang mengalami perawatan Rumah Sakit. Hasil penelitian ini diperoleh sampel sebanyak 34 pasien. Dapat disimpulkan evaluasi kerasionalan penggunaan obat pada pasien ortopedi (fraktur) Tepat diagnosis 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat dosis 100%, tepat pasien 100%, dan nilai rata-rata kerasionalan 100%.</p> rika rika ##submission.copyrightStatement## 2024-03-13 2024-03-13 20 1 69 80 10.56730/farmakologika.v20i1.597 UJI EFEK ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/508 <p>Diabetes melitus (DM) adalah gangguan pada metabolism tubuh yang ditandai dengan gangguan metabolism karbohidrat, lemak dan protein yang disebabkan karena gangguan sekresi insulin, insufiensi kerja insulin atau keduanya. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah atau hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada ekstrak etanol daun pepaya (<em>Carica Papaya</em>), efek pemberian&nbsp; ekstrak etanol daun pepaya dan mengetahui dosis yang efektif terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan (<em>Rattus norvegicus</em><em>)</em> yang diinduksi streptozotocin. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan total hewan uji yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari dua kelompok perlakuan, yaitu: kelompok kontrol (kelompok I : kontrol normal, kelompok II : kontrol negatif dan kelompok III : kontrol positif ) dan kelompok eksperimen (kelompok IV: dosis 100 mg/kg BB, kelompok V: dosis 200 mg/kg BB dan kelompok VI : dosis 300 mg/kg BB), dimana semua kelompok diinduksi dengan streptozotocin dosis 40 mg/kg BB kecuali kontrol normal. Kelompok eksperimen diberikan ekstrak etanol daun pepaya sedangkan kelompok kontrol tidak di berikan ekstrak etanol daun pepaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu&nbsp; alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. ekstrak etanol daun pepaya memberi efek terhadap penurunan kadar glukosa darah: ekstrak etanol daun pepaya pada dosis 100 mg/kg BB merupakan dosis yang efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan nilai rata-rata penurunan sebesar 106 mg/dL.</p> Viola Putrika Alvionita L ##submission.copyrightStatement## 2024-03-14 2024-03-14 20 1 81 90 10.56730/farmakologika.v20i1.508 UJI EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JUWET TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN https://jfarma.org/index.php/farmakologika/article/view/577 <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><em>This study aims to determine the content of secondary metabolites in juwet leaf ethanol extract, and determine the effective dose of juwet leaf ethanol extract in regenerating pancreatic tissue cells in male white rats. This study used 30 rats divided into 6 treatment groups, each group consisting of 5 test animals, namely the normal group, negative control, positive control, dose of 200 mg/kg BW, dose of 250 mg/kg BW, and dose of 300 mg/kg kg BB. The description of the level of pancreatic histological damage was observed by HE staining using an Olympus CX21 microscope. Data on the results of scoring the level of damage to pancreatic tissue were analyzed using the Kruskal-Wallis test followed by the Mann-Whitney test to see differences between treatments. The results showed that the ethanol extract of miana leaves contained secondary metabolites of alkaloids, flavonoids, saponins, tannins and steroids; juwet leaf ethanol extract has an effect on the repair of pancreatic β cells; juwet leaf ethanol extract at a dose of 250 mg/kg BW is an effective dose in repairing pancreatic tissue with an average damage score of 1.8.</em></p> <p><em>Keywords: Juwet leaves, pancreatic histopathology, male white rats</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun juwet, dan mengetahui dosis ekstrak etanol daun juwet yang efektif dalam meregenerasi sel jaringan pankreas tikus putih jantan. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi dalam 6 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor hewan uji yaitu kelompok normal, kontrol negatif, kontrol positif, dosis 200 mg/kg BB, dosis 250 mg/kg BB, dan dosis 300 mg/kg BB. Gambaran tingkat kerusakan histologis pankreas diamati dengan pewarnaan HE menggunakan mikroskop Olympus CX21. Data hasil skoring tingkat kerusakan jaringan pankreas dianalisis dengan uji <em>Kruskal-Wallis</em> dilanjutkan dengan uji <em>Mann-Whitney</em> untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun miana mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan steroid; ekstrak etanol daun juwet memberi efek terhadap perbaikan sel β pankreas; ekstrak etanol daun juwet pada dosis 250 mg/kg BB merupakan dosis yang efektif dalam memperbaiki jaringan pankreas dengan nilai rata-rata nilai kerusakan 1,8.</p> <p>Kata kunci : Daun Juwet, Histopatologi Pankreas, Tikus Putih Jantan</p> Rahma Widya Ningsih ##submission.copyrightStatement## 2024-03-14 2024-03-14 20 1 91 99 10.56730/farmakologika.v20i1.577