DAYA HAMBAT EKSTRAK TERPURIFIKASI DAUN KETEPENG TERHADAP BAKTERI Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Main Article Content

Rezali Rezali
Joni Tandi
Viani Anggi

Abstract

Ketepeng merupakan tanaman  perdu dan memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid dan tanin. Ketepeng memiliki daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat sabun ekstrak terpurifikasi daun Ketepeng dan mengetahui konsentrasi ekstrak terpurifikasi yang memenuhi mutu fisik dan memiliki daya hambat paling maksimal. Ekstrak terpurifikasi diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dilanjutkan proses purifikasi dengan pelarut n-heksan dan etilasetat. Berdasarkan potensi daya hambatnya ekstrak terpurifikasi daun ketepeng diformulasikan dalam sediaan sabun cuci tangan dengan variasi konsentrasi 2%, 4%, 8%. Data  evaluasi mutu fisik meliputi organoleptik dan homogenitas dianalisis secara deskriptif sedangkan data evaluasi mutu fisik meliputi pH, viskositas, busa dan diameter daya hambat dianalisis secara statistik dengan metode One Way ANOVA pada taraf kepercayaan 95% dan dilakukan uji lanjut Duncan. Berdasarkan hasil penelitian maka diketahui bahwa variasi konsentrasi ekstrak terpurifikasi daun ketepeng dalam sabun pencuci tangan mempengaruhi mutu fisik sediaan. Sabun pencuci tangan ekstrak terpurifikasi daun ketepeng konsentrasi 8% sangat berpotensi menghambat bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Article Details

Section
Articles

References

Akhyar., 2010, Uji Daya Hambat dan Analisis KLT Bioautografi Ekstrak Akar dan Buah Bakau (Rhizophora stylosa Griff.) Terhadap Vibrio Harveyi. Universitas Hasanuddin. Makassar.Hal.1-2

Damayanti. I., 2012, Formulasi Sediaan Sabun Ekstrak Metanol Daun Pare (Momordica charantia, L) Dan Uji Aktivitas Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Stifa Pelita Mas. Palu.Hal.1-3

Depkes Ri. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta Hal.55-57

Makinde AA, Igoli JO, TA’Ama L, Shaibu SJ, Garba A. Antimicrobial activity of Cassia alata.Afr J. of Biotech. 2007; 6(13): 1509-10.

Redaksi Agro Media, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat,Jakarta: PT. Agromedia Pustaka,.Hal.115-117 Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Tt. Tanaman Obat. Bogor: Teknologi Pascapanen Tanaman Obat.Hal.89-90-115

Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Tt. Tanaman Obat. Bogor: Teknologi Pascapanen Tanaman Obat.Hal.89-90-115

Alalor CA, Igwilo CI, Jeroh E. Evaluation of the antibacterial properties of aqueous and methanol extracts of Cassia alata.J. Pharm. and Allied Health Sci.2012; 2 (2): 40-46

Kurniati N.Uji Stabilitas fisik dan Antioksidan formula Krim Mengandung Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica granatum L) . Skripsi Universitas Indonesia Hal 26-38

Lieberman, H.A., Martin, M.R, Gilbert, S.B., 1996 Pharmaceutical Dosage Form: Disperse System, Volume 2, 2nd Edition, Marcel Dekker Inc., New York.Hal.4

Tjay, Tan Hoan. 2007. Obat-Obat Penting Edisi Keenam. Pt Elex Media Komputindo. Jakarta.Hal.11-15

Rowe, R. Dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Exicipient, sixth edition. Hal 456

Tranggono, R.I.S., 2007, Buku pegangan Ilmu pengetahuan Kosmetik, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Hal.185-189

Rosyidah, K., Nurmuhaimina, Komari, M.D.Astuti. 2010. Aktivitas Antibakteri dari Kulit Batang Tumbuhan Kasturi (Mangiferacasturi). Bioscientiae Journal, 7 (2): Hal 25-31.