KAJIAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GASTROENTEROLOGI DI RUANG RAWAT INAP RSUD ANUTAPURA PALU SULAWESI TENGAH TAHUN 2022 KAJIAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN GASTROENTEROLOGI DI RUANG RAWAT INAP RSUD ANUTAPURA PALU SULAWESI TENGAH TAHUN 2022
Main Article Content
Abstract
ABSTRACT
Gastroenterology is a branch of medical science dealing with diseases of the stomach, bile ducts and liver, throat, small intestine, large intestine and rectum, pancreas, gallbladder. This research aims to identify the characteristics of drug use that are compatible with the classification of each disease in Gastroenterology sufferers and to identify patterns of drug use in Gastroenterology sufferers based on the right drug, right dose, and right in the inpatient room of Anutapura General Hospital, Palu, Central Sulawesi. This research used a non-experimental observational method which was carried out prospectively from July to September 2022 and the research results were presented descriptively. The illustration-taking method in this study was purposive sampling, i.e. taking illustrations that fulfilled the count of 30 patients. The results of the study proved that the use of drugs in gastroenterology patients in hospitalized patients originated in the H2 receptor antagonists namely ranitidine by 53.3%, calcium-channel blockers were amlodipine by 13.3%, antacids were 6.7%, protectors were sucralfate by 3.3%, PPI were omeprazole, lansoprazole, and pantoprazole by 40.0%, the most widely used type of antiobiotic drug was Cefixime by 10.0%. Based on the right aspect of the drug, the right dose and the right patient, it shows 100%. In totality the assessment of drug use in Gastroenterology patients at Anutapura Hospital, Palu, Central Sulawesi.
Keywords: Drug Use, Patients, Gastroenterology, Hospitalization.
ABSTRAK
Gastroenterologi ialah salah satu cabang ilmu medis tentang masalah penyakit lambung, saluran empedu serta hati, tenggorokan, usus kecil, usus besar serta rektum, pankreas, kantong empedu. Riset ini bertujuan buat mengenali ciri pemakaian obat cocok dengan klasifikasi tiap- tiap penyakit pada penderita Gastroenterologi serta buat mengenali pola pemakaian obat pada penderita Gastroenterologi bersumber pada tepat obat, tepat dosis, serta tepat pasien di ruang rawat inap RSUD Anutapura Palu Sulawesi Tengah. Riset ini memakai tata cara non eksperimental observasional yang dikerjakan secara prospektif dari bulan Juli- September 2022 serta hasil riset disajikan secara deskriptif. Metode pengambilan ilustrasi dalam riset ini merupakan purposive sampling ialah pengambilan ilustrasi yang penuhi kriteria sebanyak 30 penderita. Hasil riset membuktikan kalau pemakaian obat pada pengidap gastroenterologi pada penderita rawat inap bersumber pada kalangan Antagonis H2 reseptor merupakan ranitidin sebesar 53. 3%, calcium- channel blockers merupakan amlodipine sebesar 13. 3%, antacid 6. 7%, protektan merupakan sucralfat sebesar 3. 3%, PPI ialah omeprazole, lansoprazole, serta pantoprazole sebesar 40. 0%, tipe obat antiobiotik yang sangat banyak digunakan merupakan Cefixime sebesar 10. 0%. Bersumber pada aspek tepat obat, tepat dosis serta tepat pasien menampilkan 100%. Secara totalitas penilaian pemakaian obat penderita Gastroenterologi di RSUD Anutapura Palu Sulawesi Tengah.
Kata Kunci: Penggunaan Obat, Pasien, Gastroenterologi, Rawat Inap.
Article Details
References
Aini, N. (2019). Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Dispepsia Rawat Inap di RSUD Aek Kanopan Kab. Labuhanbatu Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Anand, B. S., & Katz, J. (2017). Ulcer Disease. Retrieved from Medscape 2017: https://emedicine.medscape.com/article/181753-overview
Ayu, H. (2015). Gambaran Pengetahuan dan Sikap Terhadap Pencegahan Penyakit Gastritis pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan: Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat USU.
Aisiyah, N., Akib Yuswar, M., & Purwanti, N. U. (2022). Rasionalitas Penggunaan Obat Pada Pasien GERD di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit. Journal Syifa Sciences and Clinical Research (JSSCR), 4(3), 543–553.
Cheng, X., Lin, J., & Tu, S. (2016). Etiology and Prevention Of Gastric Cancer. Gastrointest Tumor, 25-36.
Chudri, J. (2020). Kanker lambung: kenali penyebab sampai pencegahannya. Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 3(3), 144-152. doi:10.18051/JBiomedKes.2020.
Darnindro, N., & dkk. (2018). Prevalence of Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) in Dyspepsia Patients in Primary Referral Hospital. Department of Internal Medicine, Fatmawati General Hospital, 19(2), 91-96.
Fichna, J. (2017). Introduction to gastrointestinal diseases. Introduction to gastrointestinal diseases, 1-177.
Herman, & Ambo Lau, S. H. (2020). Faktor Risiko Kejadian Dispepsia. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(2), 1094-1100. doi:10.35816/jiskh.v10i2.471
Hirlan. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi VI. Jakarta: Interna Publishing.
Huzaifah, Z. (2017). Hubungan Pengetahuan Tentang Penyebab Gastristis dengan Perilaku Pencegahan Gastritis. Healthy-Mu Journal.
Jameson, J. L., Fauci, A. S., Kasper, D. L., Hauser, S. L., Longo, D. L., & Localzo, J. (2018). Harrison’s Principles of Internal Medicine 20th Editton . McGraw-Hill Education.
Jayanti, R. P. (2017). Pola penggunaan obat pada pasien gastritis di RSUD Karanganyar pada tahun 2015. Surakarta: Universitas Setia Budi.
Jencks, D., Adam, J., & Borum, M. (2018). Overview of current concepts in gastric instestinal metaplasia and gastric cancer. Gastroenterol Hepatol, 92-101.
Jusuf, H., Adityaningrum, A., & Yunus, R. (2022). Determinan Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa. Jambura Health and Sport Journal, 4(2), 108–118.
Lauret, M. E., Prodriguez-Pelaez, M., Perez, I., & Rodrigo, L. (2015).
Manurung, N. A., N, Y. H., & Erwin. (2022). Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Pasien dengan Gangguan Pencernaan di Puskesmas Selama Pandemi COVID-19. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(6), 638–645.
Novitasary, A., Sabilu, Y., & Ismail, C. S. (2017). Faktor Determinan Gastritis Klinis Pada Mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat.
Novitasary, A., Sabilu, Y., & Ismail, C. S. (2017). KARAKTERISTIK PENDERITA HERNIA INGUINALIS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU TAHUN 2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1-11.
Orditura, M., Galizia, G., & Sforza, V. (2014). Treatment of gastric cancer. World J Gastroenterol, 1635-1649.
Permana, M. D., & Kaka, R. (2018). Management of Gastric Motility Disorder. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy, 19(1), 25-36.
Purwanto, D. (2021, April 2). Definisi Gastroenterologi. (Dwi Purwanto) Retrieved November 22, 2021, from https://www.dpurwanto.com/2021/04/definisi-gastroenterologi.html
R, S., M, S., & J, M. (2018). Gastric Cancer: Epidemiology, Prevention, Classification, and Treatment . Cancer Manag Res, 239-248.
Rakhiah, A., Sufriani, & Agustina, S. (2022). Resusitasi Cairan pada Anak Dengan Hipovolemia di Ruang PICU: Sebuah Kasus Studi Fluid. Studi Kasus, JIM FKep, 1(1), 151–158.
Septyarani, E. (2019). Potensi Buah Pare (Momordhica Charantia) Sebagai Agen Pengobatan Ulkus Peptikum. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 222-225. doi:10.35816/jiskh.v10i2.154
Sesa, I. M., & Efendi, A. A. (2015). KARAKTERISTIK PENDERITA HERNIA INGUINALIS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU TAHUN 2012. Jurnal Kesehatan Tadulako, 1(1), 1-10.
Setiati, S. (2015). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam.
Sherwood, L. (2016). Human Physiology From Cells to Systems 9th Edition. Boston: Cengage Learning.
Sholihah, R. I. (2019). Evaluasi Penggunaan Obat Golongan PPI (Protont Pump Inhibitor) Pada Penderita GERD (Gastroesophagus Reflus Disease) Rawat Inap di RSUD Kota Madiun. Madiun: Stikes Bhakti Husada Mulia.
Surendra, T., & Rafat, A. (2016). HERBAL TREATMENT ALTERNATIVES FOR PEPTIC ULCER DISEASE. Journal of Drug Delivery & Therapeutics, 6(3), 27-33. doi:10.22270/jddt.v6i3.1210
Syam, A. F., & dkk. (2013). Revisi Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) di Indonesia. PERKUMPULAN GASTROENTEROLOGI INDONESIA.
Syam, A. F., Aulia, C., Renaldi, K., Simadibrata, M., Abdullah, M., & Tedjasaputra, T. R. (2013). Revisi Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal (Gastroesophageal Reflux Disease / GERD) di Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia (PGI).
Saadah, A., Sarnianto, P., & Ramadaniati, H. U. (2022). Cost Utility Analysis of BPJS and Non-BPJS Dyspepsia Patients Combination of Ranitidine Antacids with Lansoprazole Antacids. Jurnal Kesehatan Komunitas, 8(2), 352–361.
Tarigan, R. C., & Pratomo, B. (2019). Analisis Faktor Risiko Gastroesofageal Refluks di RSUD Saifu. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 6(2), 78-81.
Vellyasari, D. (2022). WhatsApp Group Dapat Mempengaruhi Pola Makan Remaja Perempuan Yang Mengalami Gastritis. Open Access Jakarta Journal of Health Sciences, 1(7), 236–241. https://doi.org/10.53801/oajjhs.v1i7.52
Winanti, I. L. (2015). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak SDN Brujul Di Kecamatan Jateng Kabupaten Karanganyar Tahun 2015. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Wirawan, D. A. (2015). Perbedaan Kualitas Hidup Penderita Dispepsia dengan Non-Dispepsia Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Wahyu Widayat, Ghassani, I. K., & Rijai, L. (2018). Profil Pengobatan Dan Drp’S Pada Pasien Ganguan Lambung (Dyspepsia, Gastritis, Peptic Ulcer) Di Rsud Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(10), 539–547. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i10.100