EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIRETROVIRAL PADA PASIEN ODHA (ORANG DENGAN HIV AIDS) DI RUMAH SAKIT UMUM UNDATA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH

Main Article Content

Andhika Andhika
Wayan Wirawan
Muh Tamrin T

Abstract

AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi HIV. HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran  penggunaan obat antiretroviral pada pasien ODHA yang menjalani rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Undata yang meliputi golongan obat dan jenis obat. Penelitian ini merupakan penelitian observasi deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif, dilakukan pada pasien Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA). Hasil penelitian sebanyak 36 pasien, 21 laki-laki dan 15 perempuan. Penggunaan obat berdasarkan Golongan obat:  NNRTi sebanyak 58,1 %, NRTI sebanyak 18,7 %, NtRTI sebanyak 23,2 %. Jenis obat yang paling sering digunakan adalah Efavirenz 46,5%. Masalah terkait obat yang diidentifikasi yaitu sebanyak 25 kasus, dosis terlalu rendah tidak ditemukan, kasus dosis terlalu tinggi tidak ditemukan, obat tidak diminum atau digunakan semuanya 20 kasus, dan minum obat pada waktu yang salah 5 kasus Kesimpulan dari penelitian: golongan obat yang sering digunakan pada pasien ODHA di RSUD UNdata Propinsi Sulawesi Tengah adalah golongan NNRTI, jenis obat adalah Efavirenz dan masalah terkait obat yang paling sering terjadi adalah obat tidak diminum atau digunakan semuanya.

Article Details

Section
Articles

References

Daili, Sjaiful Fahmi. (2007). Infeksi Menular Seksual. Jakarta: FKUI. Hal : 57

Sudoyo, Aru W, dkk., 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi V. Jakarta: Internal Publishing Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Hal : 1803

Barakbah Jusuf, Soewandojo Eddy, Suharto, Hadi Usman,Astuti Dwi Wahyu. (2012). HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler,Klinis Dan Sosial. Airlangga University Press. Surabaya. Hal : 161-162

Kemenkes RI (2014). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Ditjen PP & PL Kemenkes RI.Hal : 2

Davey,P . (2008). Infeksi HIV dan AIDS.At a Glance Medicine.Erlangga. Jakarta. Hal : 288-289

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral.Edisi kedua. Hal : 1

Anief.M. (2001). Manajemen Kefarmasian. Penerbit Gadja Mada University Press Yogyakarta. Hal : 2-3

S.B Anafi, H.O. Kwanashie, H.M. Muktar. (2011). Pharmaceutical Care Of HIV/AIDS Patients in a Resource-poor Setting. ISSN 0975-1459. Vol.jilid 3 .Hal: 1466-1471

Nafrialdi Setibudi Rianto. (2009), Farmakologi dan terapi, Edisi V. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran – Universitas Indonesia. Jakarta. Hal : 648 – 654

Puskom.2011, Pengadaan Dan Distribusi Obat Antiretroviral (ARV). Kemenkes http://sehatnegeriku.com. Hal 8

Jef Gishard Kristo Kalalo.2011, Studi Penatalaksanaan Terapi Pada Penderita HIV/AIDS Di Klinik VCT Rumah Sakit Kota Manado. Hal 100 dan 102

Tandi Joni. 2017. Pola Penggunaan Obat Pada Pasien Penyakit Hati Yang Menjalani Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Palu. Jurnal Pengembangan Sumber Daya Insani. Vol 2. No 2. Halaman 218-223

Ruterlin Valen, Tandi Joni. 2014. Pengaruh Pengobatan ARV terhadap Peningkatan Limfosit Pasien HIV-AIDS di Rumah Sakit Pemerintah Kota Palu. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia. Vol 3. No 1. Halaman 30-36